Nilai pendidikan karakter gemar membaca dalam novel Kembali ke Desa Karya Tri Budhi Sastrio digambarkan dalam kutipan berikut.
“Ini cerpen yang sangat bagus! Ini cerpen yang luar biasa!” Dan untuk mendukung serta membuktikan pernyataannya, suaminya dengan gembira menerjemahkan cerpen itu ke dalam bahasa Belanda. Sekarang, paling tidak sudah 9 cerita pendek ditulisnya. Akan kubaca sekali lagi nanti cerita pendek itu nanti sepulangku dari sini. Yang berbahasa Indonesia, bukan yang berbahasa Belanda.(Hal. 13)
Berdasarkan kutipan (a) di atas digambarkan secara jelas bahwa Putu Larasati dalam Novel Kembali ke Desa Karya Tri Budhi Sastrio selain rajin belajar menggunakan bahasa Belanda, ia mahir menulis, dan suaminya Kapten Robert van Eyk yang akan membaca hasil tulisannya dan menerjemahkan ke bahasa Belanda.
Kegemaran membaca tokoh Putu Larasati terlihat dengan gemar membaca hasil karyanya sebuah cerpen yang berjudul “Soerti, Gadis Pejuang”. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut.
Dan memang itulah yang kemudian dilakukannya setelah Mayor Hoffman benar-benar menghilang di tikungan depan, membaca kembali Soerti, Gadis Pejuang, sebuah cerpen yang merupakan refleksi ketegasan dan ketegaran jiwanya (hal. 139).
Berdasarkan kutipan (b) di atas digambarkan secara jelas bahwa Putu Larasati dalam Novel Kembali ke Desa Karya Tri Budhi Sastrio ketegaran dan ketegasan hatinya Putu Larasati ia tuangkan melalui karya cerpennya.
2. Nilai Pendidikan Karakter Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia ilakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, isosial idan budaya), negara idan iTuhan iYang Maha Esa (Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional, 2010: 10).
Nilai pendidikan karakter tanggung jawab dalam novel Kembali ke Desa Karya Tri Budhi Sastrio digambarkan dalam kutipan berikut.
“Di mana orang tuamu?” tanya Kepala Desa. “Pada merekalah seharusnya−”
“Aku yang mewakili mereka sekarang!” potong Putu Larasati (hal. 175).