b. Nasionalisme Filsafat kebangsaan yang diusung Sukarno bukanlah chauvinisme, melainkan "bangsa umum, bangsa yang lahir dari pengetahuan tentang penciptaan dan sejarah dunia". Kepemilikan tanah adalah tempat kita hidup secara roh.
Â
c Pancasila bersumber dari gagasan dasar hubungan atau kerjasama, sehingga melahirkan gagasan individualitas. Dalam rapat BPUPKI tersebut, Sukarno menjelaskan: "Jadi, jika kita memang ingin membangun negara kita atas dasar persahabatan, kerjasama, gotong royong, dan masyarakat yang berkeadilan, marilah kita tolak. Kita semua punya pemikiran, semua pemikiran individu dan rakyat. ." Rakyat, politik dan perekonomian bangsa, masyarakat negara mencari kondisi politik dan ekonomi, kondisi pemerintahan dan kesejahteraan. Demokrasi sosial bukanlah revolusi demokrasi Perancis, bukan pula revolusi Amerika atau Inggris... tetapi demokrasi sejati yang mencari makna, politik, dan kebaikan. Arti ekonomi dari demokrasi sosial adalah demokrasi politik dan demokrasi ekonomi.
Â
Â
d. Donald Wilhelm menilai pemikiran Bong Karno tentang Pancasila memang seperti itu, karena Pancasila itu seperti sosialisme, apalagi pemikiran Bong Karno tentang perlawanan terhadap imperialisme, kolonialisme, dan feodalisme dari zaman dahulu. Bong Karno artinya keadilan sosial, metaforanya adalah "ratu keadilan".
Â
Â
F. Bagaimana mengamalkan nilai nilai pancasila ?
Â
Mengamalkan Pancasila sebagai pedoman hidup berbangsa berarti mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pemaknaan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari harus dijaga untuk menjamin kesejahteraan masyarakat. Mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari merupakan hal yang wajar bagi masyarakat Indonesia karena sudah menjadi ciri khas masyarakat Indonesia dan sudah mereka gunakan sejak dahulu kala. Misalnya kerjasama, kolaborasi, perilaku baik dan persahabatan merupakan ciri-ciri masyarakat Indonesia yang sudah ada sejak zaman dahulu.