c.Sistem pemikiran atau dunia besar Pandamgam, Pancasila adalah satu kesatuan. Pokok-pokok Pancasila berkaitan dengan hakikat persatuan. Landasan hakikat fundamental ini adalah filsafat humanistik Pancasila, khususnya filsafat yang memandang manusia sebagai satu kesatuan. Sifat ganda manusia terdiri dari "tubuh dan pikiran" dan "individu dan komunitas" -- individu -- ketuhanan -- semua aspek ini merupakan hakikat manusia sebagai satu pribadi.
Â
d. Metode Pancasila Nottonaguru menjelaskan bahwa sila-sila Pancasila digambarkan dalam bentuk limas yang berlapis-lapis. Pembagian tersebut mengandung makna bahwa sila-sila Pancasila bergantung pada peristiwa-peristiwa yang telah lalu dan menjadi sumber nilai-nilai yang menjadi pedoman bagi peristiwa-peristiwa berikutnya. Gender yang terakhir merupakan ekspresi dan keunikan dari gender sebelumnya. Masing-masing asas merupakan asas universal, dan melalui asas universal itulah pemerintah Indonesia dapat menjadi negara hukum dan ketertiban.
Â
Ketiga : Drijakara
Â
Karya filosofis Profesor N. Drijarkara dipresentasikan pada konferensi Pancasila di UGM pada tahun 1961. Dalam konferensi tersebut, Profesor Notonaguru juga memaparkan makalah penelitian tentang "Pemikiran Ilmiah Terkini tentang Kemungkinan Pemecahan Masalah Pancasila". Ini adalah pemerintahan Indonesia. Gelar Prof. Daryakara atau "Panakasila dan Iman" disajikan dalam bentuk meditatif. Pertama akan dilakukan analisis terhadap pemikiran masyarakat, kemudian dipaparkan falsafah kebenaran, Pancasila dan agama sebagai pedoman bagi masyarakat pada umumnya, dan Pancasila sebagai kekuatan agama. Dalam artikel tersebut, selain humanisme, Drugakara juga menjelaskan gagasan pemerintah tentang Pancasila sebagai dasar pemerintahan. Hubungan antara pemerintahan Pancasila dan agama telah dijelaskan secara gamblang. Karya Derajakara lainnya tentang Pancasila dipresentasikan pada Simposium Kebangkitan Kelas 1966 di UI Jakarta. Dalam pemaparannya, Pancasila dinilai di satu sisi sebagai jenis gerakan dan di sisi lain sebagai jenis opera. Dalam kedua cerita ini, gagasan pokok Durakara adalah:
Â
a. Pancasila ada dalam kehidupan masyarakat sebagai individu, apapun keadaan khusus yang diterimanya. Untuk menunjukkan partisipasi masyarakat dalam Pancasila. Daryakara dimulai dari keberadaan manusia, jalan menuju ke sana adalah melalui hidup berdampingan, bukan aku dan kamu tetapi hidup berdampingan dalam "aku-kamu".
Â
b. Kemanusiaan merupakan konsep universal dan tidak berlaku di belahan dunia manapun. Perkembangan kehidupan manusia mempunyai perbedaan yang berbeda-beda, bidang kehidupan yang khusus adalah perwujudan pribadi, yaitu "keadilan sosial". Keadilan sosial adalah "kemanusiaan bila dilihat dalam konteks perekonomian, menyediakan alat atau sarana yang diperlukan bagi keberadaan kita berdasarkan sumber daya material".