Â
Â
Pertama: Soediman Kartohardoprodjo
Â
Pada awal tahun 1960-an, ketika pandangannya didengar, Kartohardoprodjo berani menentang pandangan Bong Karno tentang Pancasila, meski ia tetap mengakui Bong Karno sebagai salah satu pendiri Pancasila. Tuduhan ini muncul ketika Sukarno menyebut Pancasila dalam pidato-pidatonya pada masa revolusi pemerintahannya, dan terus mengatakan bahwa Pancasila adalah "kemuliaan Proklamasi Kemerdekaan dan Proklamasi Komunisme". Dia mengira Sukarno salah. Hal ini tidak perlu karena Deklarasi Kemerdekaan dan Manifesto Komunis menganut konsep individualisme. Kedua, Deklarasi Kemerdekaan baru berumur satu atau dua abad, sedangkan Deklarasi Partai Komunis jauh lebih muda, hanya berumur satu abad. Lantas bagaimana kita tahu padahal Pancasila sudah disembunyikan selama 3,5 abad? Bagaimana cara membuat sesuatu yang lama dari hal-hal kecil?Dalam Unsur Keilmuannya, Kartohardiprodjo menjelaskan bahwa Pancasila bukan berarti perseorangan, melainkan pribadi yang diikat oleh konsep kekeluargaan. Pengertian konsep tersebut adalah sebagai berikut:
Â
a.Pancasila adalah ideologi nasional Indonesia dan cara pandang terhadap dunia. Cara hidup khususnya filsafat bersifat sistematik dan prinsip-prinsip Pancasila saling mengikuti. Bagian mutiara ini menunjukkan maknanya dalam artian jika hakikatnya sesuai dengan semangat bangsa Indonesia maka akan sesuai dengan gagasan Pancasila. Esensi jiwa merupakan cara untuk mengukur apakah proyek tersebut merupakan budaya Pancasila
Â
b.Semangat masyarakat ada pada budayanya, salah satu nilai budayanya adalah hukum budaya, semacam hukum budaya Indonesia. .
Â
c Landasan falsafah Pancasila adalah kekerabatan, karena keluarga pada hakikatnya adalah suatu sel (satu kesatuan), namun sekaligus mewakili perbedaan. Artinya tujuan utama hubungan itu adalah "satu dalam keberagaman dan keberagaman dalam kesatuan"