Mohon tunggu...
Popi Fitriani
Popi Fitriani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 2 - SMAN 1 Padalarang

don't compare urself to other.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dua Jalan yang Berbeda

1 Maret 2022   01:23 Diperbarui: 1 Maret 2022   01:50 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kamu kenapa, Amira?" tanya Arum, kali ini dengan nada khawatir.

"Gapapa, Rum. Aku cuma sedikit pusing aja," aku berbohong. Aku tidak mau membuat Arum ikut memikirkan masalah keluargaku. Apalagi ini masih dalam keadaan belajar di kelas, aku takut ditegur oleh Bu Risna.

Pelajaran terus berlanjut hingga bel pulang sekolah terdengar.

"Amira, mau main ke rumahku dulu gak?" Arum menghampiriku yang sedang menghapus coretan di papan tulis, hari ini adalah hari bagianku piket.

"Enggak deh, Rum. Aku mau langsung pulang," jawabku.

Arum mengangguk. "Aku duluan ya," ucapnya sambil melambaikan tangan.
Aku balas melambaikan tangan ke arahnya.

Setelah beres piket, aku langsung bergegas pulang ke rumah. Entah kenapa tiba-tiba aku ingin melihat Naura. Aku khawatir akan kondisi badannya sekarang.

Sebelum sampai rumah, aku sempatkan membeli bubur yang ada di dekat sekolahku. Tanpa kacang, tanpa bawang, dan tanpa seledri. Bubur khas Naura.

Aku selalu tau apa yang disukai Naura, dan apa yang tidak. Aku dekat sekali dengannya. Bahkan saat tau ibu hamil, aku senang bukan kepalang. Aku memang ingin mempunya adik sedari dulu, bosan jika hanya menjadi anak tunggal.

Saat tiba di rumah, aku langsung lari ke lantai dua.

"Dek, udah baikan? Nih kakak bawain bubur," Aku memberikan bubur itu dan segelas air putih hangat. Naura mengangkat badannya sedikit, berusaha untuk duduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun