Ibu muncul dari pintu. "Dikit lagi, dikit lagi. Udah malam. Katanya janji mau belajar."
"Iya, Ibuku tersayang. Nggak boleh makan dulu?"
Ibu menghela nafas. "Yaudah, sana makan. Trus shalat. Jangan lupa do'a, 'Ya Allah, bukakan hati Kia buat mau belajar dengan giat.'"
"Ibu nggak mau Kia do'ain?"
"Ya maulah. Udah sana, pergi shalat," ibu mengusirku.
"Tadi Ibu bilang makan dulu."
"Shalat dulu, jangan lalai."
"Iya, deh. Iya.."
Setelah menyelesaikan permintaan ibu, aku kembali ke kamar dan teringat. Masih ada permintaan ibu satu hal lagi. Belajar untuk besok.
Aku menghela nafas kasar. Lalu duduk di meja belajar. Aku membuka asal bukuku dan hanya membacanya sekilas. Karena muak, ku tutup lagi buku itu. Ku ambil hpku dan ternyata Tia mengirim pesan padaku.
*Tia : Nih, aku udah dapat bocoran soalnya.*