"Kabar Saya baik Mba. Maaf kelihatannya Saya ngga bisa kembali ke Jakarta dalam waktu dekat ini. Saya sudah mulai aktif di dua minggu mendatang. Doa Saya akan selalu menyertai Mba Lidya dan Henry."
Aku rasa, begitu saja sudah cukup untuk menanggapi pesan dari Mba Lidya. Aku hanya dapat membayangkan Henry yang pasti tampak semakin tampan dalam balutan jas pengantinnya kelak. Dan senyuman itu yang selalu ku sukai darinya. Senyuman yang tidak dimiliki oleh lelaki mana pun. Aku ingin senyuman itu selalu ada, meski senyum itu bukan tercipta karena diriku, melainkan tercipta karena wanita lain.***
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!