"Ah.. Jadi begitu, Ayah." timpal Martha disertai anggukan, namun dengan pandangan kedua matanya yang tampak menggodai sang kakak di hadapannya.
Namun tak lama setelah itu, mereka pun telah berpencar ke tempatnya masing-masing.
"Aduh, kakak! Apa yang kau lakukan?!" Martha mengaduh kesal karena Matias menarik kuncir rambutnya dari belakang. Membuatnya menghentikan langkah di hadapan Matias.
"Apa maksudmu dengan memandangku seperti tadi?"
"Ah, itu.. Jika nanti keluarga kita menghadiri jamuan makan malam di istana, tentu saja kau akan bertemu dengan nona Nivea. Bukankah seharusnya kau merasa sangat senang dan beruntung, kakak?"
"Apa aku harus menunjukkan sikap berlebihan di hadapan ayah dan ibu?"
"Hahaha. Tentu tidak kakak!"
"Kalau kau tahu jawabannya, sebaiknya kau jangan bertingkah aneh lagi di hadapan mereka."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H