Nivea memandang heran pada dirinya sendiri yang tampak mengenakan gaun bergaya sangat kuno. Dirinya itu juga terlihat kian bergerak maju menghampirinya.
Nivea mengernyitkan dahi memperhatikan wajahnya sendiri.
"Hai nona! Apa kau sehat?"
"Astaga! Kau berbicara padaku?" Nivea mundur satu langkah.
"Tentu saja, nona yang cantik!"
"Tapi, bagaimana bisa wajahmu....?"
"Aku adalah dirimu di masa lalu. Namaku Isabel, aku datang dari ratusan tahun silam."
"Apa kau bercanda, nona Isabel?"
Gadis dengan rambut kepang itu menggeleng pasti, "Tidak! Aku datang untuk melihat diriku di masa depan."
"Apa maksudmu, nona?"
"Kau tahu, aku tak pernah berhasil untuk dicintai oleh lelaki yang sangat aku cintai. Bahkan dirinya tak pernah mau memikirkan tentang ketulusanku. Dan semua itu... membuatku membunuh diriku sendiri, saat melihatnya menikahi gadis lain."