Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Gadis Barista

26 Desember 2023   10:39 Diperbarui: 19 Januari 2024   16:43 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak yang pahit, banyak juga yang manis. Sudah beberapa kali kami menyaksikan seorang pria yang melamar kekasihnya di sini. Lalu ada pula seorang lelaki yang menembak gadis pujaan hatinya di sini. Kalau diterima, kami ikut senang, tapi kalau si gadis menjawab mau pikir-pikir dulu, firasat kami pun ikut mengatakan tidak baik.

Beberapa orang pelanggan juga ada yang diberi surprise ulang tahun di sini, oleh teman-temannya atau keluarganya. Tidak jarang juga terlihat sekelompok orang yang merayakan keberhasilannya di sini. Entah itu keberhasilan dalam bidang akademik atau pekerjaan.

Wah.. Bersyukur sekali rasanya aku berkesempatan menjadi bagian dari keluarga besar "kedai kopi Rindu". Begitu banyak hal berbeda yang dapat ku temui setiap hari di sini. Mungkin salah satu kebanggaan bagi siswa-siswi lulusan tata boga adalah keberhasilannya dapat bekerja di dapur sebuah hotel ternama atau restoran terkenal. Tapi aku berbeda dengan paham itu, aku sangat bersyukur dan tentunya begitu menikmati profesiku sebagai seorang barista.

Keesokan harinya, aku mendapat jadwal hari libur. Sekarang adalah hari Jumat. Sekitar pukul empat sore biasanya banyak pedagang makanan keliling yang lewat di depan rumahku. Aku sudah pasang badan di teras. Ditemani segelas teh manis hangat serta dompet yang ku letakkan di atas meja bundar di sebelah tempatku duduk saat ini. Aku menanti kehadiran abang ketoprak. Ketoprak yang keliling di daerah rumahku ini menggunakan telur yang diceplok sebagai tambahannya. Bumbu kacangnya juga mantap, lain dari yang lain. Kalau kita minta yang pedas, si abang ketoprak tidak tanggung-tanggung menakar cabe rawitnya.

Hmm.. aku masih setia menanti diiringi musik yang ku putar lewat mp3 di ponselku. Kali ini aku tidak mengenakan headsheet, volumenya agak ku besarkan sedikit, beradu dengan suara motor atau mobil yang melintas di depan rumah. Berakhir sudah penantianku selama dua puluh menit duduk terdiam di teras sendirian. Gerobak biru bertuliskan Ketoprak Telor, akhirnya muncul juga di hadapanku.

Aku pun berlarian kecil membawa dua piring melamine kosong. Satu porsi untukku dan satu porsi lagi untuk Mamaku. Papa? tentu belum sampai di rumah pada jam segini. Setelah menyerahkan piring kosong pada si abang, aku kembali ke teras.

"Nanti tolong anterin ya Bang.. Saya di teras." tanganku menunjuk ke arah kursi teras rumahku.

"Siap Neng!" seru si abang ketoprak.

Sembari berlarian kecil menuju ke teras, aku jadi teringat dan terbayang masa ketika aku masih kecil. Kala itu usiaku sekitar enam atau tujuh tahun dan sudah bersekolah di kelas satu sekolah dasar. Setiap kali Mama atau anggota keluargaku yang lain mengajakku untuk memesan makanan pada pedagang keliling, aku pasti menanyai nama mereka. Entah apa tujuanku saat itu, mungkin hanya iseng saja. Atau saking bawelnya, celotehan apapun bisa terlontar begitu saja dari mulutku.

Terbayang tingkahku dulu yang berdiri di samping Mamaku sambil tanganku iseng memegang pegangan gerobak, memperhatikan kegiatan si pedagang keliling yang sedang melayani pesanan kami, dengan polosnya aku bertanya, "Abang namanya siapa, Bang?" sontak membuat Mamaku langsung menyahut, "Husss!!! Bawel banget ni anak."

Lucu juga ternyata kalau diingat sekarang, kadang aku merasa bahwa waktu sangatlah jahat pada semua orang. Tidak ada yang bisa mengalahkan waktu, apalagi menghentikannya sesaat serta memutar baliknya kembali. Tidak ada yang berkuasa mengendalikan waktu selain Yang Maha Kuasa. Terkadang aku merasa seperti mimpi melihat diriku yang kini sudah berusia dua puluh tahun. Masa-masa sulit dan menyebalkannya di sekolah, semuanya telah berhasil ku lalui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun