Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Gadis Barista

26 Desember 2023   10:39 Diperbarui: 19 Januari 2024   16:43 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kalau kamu bilang sering, mungkin aku tahu pas lihat orangnya langsung. Kan banyak banget yang kesini Mel, aku ngga tahu tebakan ku tepat ngga sama ciri-ciri yang kamu sebutin tadi. Emang kenapa sih?"

"Ngga apa-apa sih, cuma tadi.. Waktu aku lagi makan di pecel ayam, dia juga kesitu, terus ngajak aku kenalan."

Faris mendadak muncul dari pintu ruang belakang, dia menggodai aku. Dia sudah mengira sebelumnya bahwa Henry menaruh perhatian padaku. "Nah.. Kan betul.. Siapa namanya? Itu, cowok ganteng yang suka nanyain lo ke gue.."

"Henry.. Emang dia ganteng apa? Biasa aja sih.."

"Hahaha, Amel diajak kenalan sama cowok ganteng, masih cool aja lo Mel." Faris masih terus lanjut menggodaiku. Aku hanya diam saja mendengar celotehannya itu.

Malam ini "kedai kopi Rindu" tidak begitu ramai seperti kemarin sore, namun jumlah bangku yang kosong masih kalah dengan jumlah bangku yang terisi oleh pelanggan. Sedari tadi aku perhatikan Mutia dan Eka sedang asyik berbincang lirih di balik etalase snack. Aku pun menimbrung dari jarak yang agak jauh dari posisi mereka saat ini. "Hai hai, lagi ngerumpi apa sih? Aku dicuekin?"

Belum sempat mereka menjawab pertanyaanku, dua orang pelanggan mendorong pintu masuk kedai, memasuki kedai kami dan melangkah ke depan mejaku. Aku dengan sigap mengambil posisi untuk melayani mereka. Dari lirikan mataku, Mutia dan Eka telah berpencar pada posisi mereka masing-masing. Eka telah kembali ke posisinya di mesin kasir, meninggalkan Mutia yang tetap berdiri di balik etalase snack.

Kedua orang yang baru saja ku layani, tampaknya merupakan muda mudi sepasang kekasih yang suasana hatinya sedang tidak baik. Terlihat dari raut wajah dan bahasa tubuh si gadis yang seolah memberi arti bahwa dirinya sedang kesal. Aku menangkap kesan kalau dia sedang ngambek pada pacarnya. Tadi saja dia hanya merengut saat lelaki yang berdiri di sampingnya itu menawarkannya minuman. Akhirnya si lelaki lah yang memutuskan sendiri untuk memesan dua cangkir kopi kapucino hangat.

Memang pelanggan kedai ini aneh-aneh tingkahnya. Ini hanya sekedar soal ngambek-ngambekan, waktu itu ada pelanggan yang hampir adu jotos di sini. Untung ada Dion dan Eka yang melerai mereka. Yang diputusin disini sama pacarnya, juga ada. Nangis terisak-isak dan tidak mau pulang sampai kami harus meminta bantuan Pak Otong, satpam depan ruko, untuk membujuknya pergi dari kedai kami. Secara waktu itu sudah hampir pukul setengah sebelas malam.

Tidak hanya itu, ibu-ibu yang datang bersama komunitas ibu-ibu gaul juga pernah menorehkan ceritanya sendiri. Kala itu tiga orang dari mereka membawa serta anak mereka ikut nongkrong di kedai ini, namanya anak-anak, mungkin lama-lama bosan atau sudah lelah menunggui ibunya yang sedang ngopi-ngopi cantik. Lantas salah satu dari anak itu menangis histeris hingga muntah di atas meja tamu. Kami yang bertugas jaga kedai hari itu, hampir dibuatnya lembur membersihkan muntahan dan sisa-sisa bau muntahan si anak laki-laki itu.

Di kedai ini kami juga pernah melihat bersama-sama pemandangan mahasiswa yang sedang kabur dari jam kuliahnya, malah bertemu dengan salah satu dosen mereka. Parahnya Bu dosen itu memang hafal sekali dengan wajah-wajah si tukang bolos itu. Hampir setengah jam kami melihat kedua orang mahasiswa itu diceramahi habis-habisan oleh si dosen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun