Dina: (menggelengkan kepala) Nggak ada, kok. Semuanya udah oke. Kamu nggak usah khawatir. Ayo, kita istirahat dulu. Aku lapar nih. Kamu ada cemilan apa? (berdiri dan berjalan ke dapur)
Rara: (menghela napas) Ya sudah, deh. Aku percaya sama kamu. (menyimpan makalah itu di dalam tas dan mengikuti Dina ke dapur).
******
Keesokan harinya Rara dan Dina datang ke sekolah dengan membawa makalah mereka. Mereka berjalan menuju kelas mereka, sambil berbincang-bincang.
Dina: (berceria) Wah, hari ini cuacanya cerah banget, ya. Aku seneng banget. Apalagi kita udah selesai tugas kita. Kita bisa santai-santai sekarang.
Rara: (tersenyum) Iya, aku juga seneng. Tapi jangan terlalu santai, ya. Kita masih harus belajar untuk ujian minggu depan.
Dina: (mengeluh) Ah, jangan ngomongin ujian, dong. Bikin stres aja. Lagian, kita kan masih punya waktu. Kita bisa belajar nanti sore. Sekarang, kita nikmatin aja hari ini.
Rara: (mengangguk) Ya, ya. Tapi jangan lupa, ya. Kita harus belajar dengan serius. Jangan cuma main-main.
Dina: (mengangkat jempol) Siap, bos. Aku janji. (mengedipkan mata)
Rara dan Dina sampai di kelas mereka. Mereka melihat guru sejarah mereka sudah ada di depan kelas. Mereka segera masuk ke kelas dan mencari tempat duduk mereka.
Guru: Selamat pagi, anak-anak. Hari ini kita akan mengumpulkan tugas makalah yang sudah saya berikan minggu lalu. Siapa yang sudah selesai?