Rara: (terdiam)
Dina: (menangis) Aku tahu aku salah, Rara. Aku tahu aku nggak pantas jadi sahabatmu. Aku tahu aku nggak bisa memperbaiki apa yang sudah aku rusak. Tapi aku mohon, Rara. Aku mohon kamu mau memaafkanku. Aku mohon kamu mau memberiku kesempatan kedua. Aku mohon kamu mau tetap jadi sahabatku. Aku mohon, Rara. Aku mohon.
Dina memeluk Rara dengan erat. Dia menangis di bahu Rara. Dia berharap Rara bisa memaafkannya. Dia berharap Rara bisa tetap jadi sahabatnya.
Rara merasakan air mata Dina membasahi bajunya. Dia merasakan rasa bersalah Dina yang mendalam. Dia merasakan rasa sayang Dina yang tulus. Dia merasakan rasa haru yang menggugah hatinya.
Rara: (mengelus rambut Dina) Dina, Dina. Kamu nggak usah nangis, ya. Kamu nggak usah mohon-mohon, ya. Kamu nggak usah khawatir, ya.
Dina: (terkejut) Rara?
Rara: (tersenyum) Aku udah maafin kamu, Dina. Aku udah kasih kamu kesempatan kedua, Dina. Aku tetap jadi sahabatmu, Dina.
Dina: (berceria) Rara?
Rara: (mengangguk) Iya, Dina. Aku sayang kamu juga, Dina. Kamu sahabatku yang terbaik, Dina.
Dina: (berteriak) Rara!
Dina memeluk Rara lebih erat. Dia tersenyum lebar. Dia merasa lega dan bahagia. Dia merasa beruntung dan bersyukur. Dia merasa mendapat anugerah dan karunia.