Ruang sepi menjelma menjadi ramai. Pelukan kerinduan dua sahabat yang lama berpisah menghiasi ruang itu. Ada air mata di antara keduanya.
"Ra, apa khabar?" seru Selly menggebu-gebu.
"Aku baik-baik saja," sambil menggamit lengan selly tanpa menghiraukan kehadiran seseorang yang lain.
"Yuk, kita duduk-duduk di bangku itu," menunjuk dengan memonyongkan bibirnya ke arah bangku.Â
Rara mulai salah tingkah. Jadi, Sellykah perempuan dibalik penghianatan itu? Jadi?Â
Pandangan mesra Selly di foto itu? Jadi? Dosen yang dimaksud adalah...? Dan...seribu kata jadi terangkai panjang bak gurindam 12.Â
Gumpalan amarah yang membara mengintip di dada Rara. Dari arah pintu muncul seorang pria ganteng mengendong seorang anak perempuan kecil.
"Ini anakku," sambil menyentuh bahu si anak.Â
Pria itu sudah berdiri di dekat Pras. Pras pun berdiri berjejer, dekat tempat Selly berdiri.
"Dan ini..., dua Pria penyelamatku," menunjuk ke dua pria-pria ganteng itu.
Rara hanya terbengong!