Aku: ah ngawur lo mah, orang gue di BIP lagian juga ya gue pake sweater warna abu
Eva: eh gue serius liat lo berdua sama Andri. Dia pake jeans sama baju coklatkan?
Aku: iya
Eva mematikan telponnya. Aku masih tidak mengerti apa yang di bicarakan Eva tadi.
Keesokkan harinya saat di sekolah Eva kembali menceritakan hal tersebut kepada Alya, Rani, aku dan Renan. Aku berasumsi bahwa itu mungkin saudaranya tapi mereka terus saja menepis terutama Renan karena iatau sekali tentang Andri. Hingga saat istirahat andri datang ke kelas kami, ia berdalih bahwa itu adalah saudaranya. beberapa saat kami tidak mempermasalahkan hal itu lagi. Namun makin kesini sikap Andri makin berubah, dan suatu hari ada seseorang yang menginvite pin BBM ku.
Ia mengaku bernama karin. Awalnya ia hanya ingin berkenalan denganku, hingga suatu hari ia meminta untuk bertemu denganku. Aku sempat menolaknya akan tetapi ia terus meminta agar kita beremu, karna aku juga penasaran. Akhirnya aku menyetujui pertemuan tersebut
25 agustus 2015
Disebuah taman yang cukup indah aku bertemu dengan Karin. Ia sepertinya baik, tapi karin tiba-tiba meminta maaf padaku
"dania, maafin aku ya" ucapnya sambil menundukkan kepalanya
Aku yang tak mengerti apa yang ia bicarakan, sebab baru kali ini aku bertemu dia dan belum pernah ada masalah. Karena itu aku bingung dan menanyakanya. " maaf tentang apa?"
Ia menatapku dan mengatakan "Dania sebenernya aku sakit, aku mengidap kanker. Mungkin aku tidak akan lama lagi berada didunia ini. Dan sebenernya kamu orang baik, aku tidak pantas meminta ini aku tau kamu dan Andri saling mencintai. Tapi ini permintaan terkahir ku aku harap kamu mengerti. Sudah sejak lama aku menginginkan Andri, aku sayang dia. Tapi dia ga pernah anggap kalo aku ada, setiap kali aku berusaha namun ia selalu menghindar. Akan tetapi saat aku mengatakan jika aku sakit ia berubah 180. Aku tau kalian berpacaran. Namun aku mohon kabulkan permintaan aku untuk yang terakhir. Aku hanya ingin memiliki Andri hingga aku tidak ada. Aku mohon"