"Yaudah cepet apaan" jawabku tidak sabaran
"Gini ya Ran, anjir ko gue ga tega sih" ucap Renan sambil menyandarkan badanya ke bekang
"Ih apaan sih cepetan jadi penasaran gue, lo ga pernah seserius ini " kata ku, sambil menarik tangan Renan
" Tadi orang itu nelpon gue lagi" ucapnya
"Wah serius lo" jawabku
"Serius gue ran" kata Renan
Di situ moodku hancur, ingin sekali ku mengeluarkan air mata, Namun aku sadar ini tempat umum, apa jadinya jika aku sekarang menangis disini dan aku hanya bisa menunduk. Ku rasakan tangan Renan mengelus kepalaku
"Keluarin aja dan" ucapnya lembut
"Ga ren, malu gue. Pulang yu" pinta ku sambil menatap Renan
"Tapi itu pesenannya. Makan dulu disini dan " tutur Renan sembari menunjuk pelayan yang datang.
Kami pun memakanya. Namun selera makanku telah hilang tapi karena aku menghargai Renan jadi terpaksa aku memakannya setelah selesai Renan anterin aku pulang