Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Mawar Merah untuk Fiska

8 April 2021   11:14 Diperbarui: 8 April 2021   11:25 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bang, maafkan aku, ya," ujar Fiska pelan sekali. Andrea terpaksa membungkuk agar ucapan Fiska terdengar.

"Ya, De. Abang memaafkanmu," ujar Andrea menahan tangisnya.

"Jagain ayah sama bunda ya, Bang," ujar Fiska bersusah payah berbicara.

"Ade, harus kuat dan sehat. Ade pasti senbuh," ujar Andrea sambil memegang tangan adiknya. Andrea tak kuasa menahan tangisnya. Dia ingin memeluk Fiska namun dokter melarangnya.

Kemudian tiba-tiba alat detak jantung Fiska terhenti dan menunjukkan gambar garis lurus.

"Maaf, mas! Silakan keluar dulu, saya akan mengambil tindakan," ujar dokter memintaku keluar. Beberapa suster membantu dokter menyiapkan automated external defibrillator.

Aku menolak untuk keluar. Aku ingin menemani Fiska yang sedang berjuang. Suster mengizinkan aku berdiri dekat pintu sambil memandang Fiska.

"Innalillahi wa inna ilahi rojiun," ujar dokter sambil menutupkan mata Fiska.

"Ade!" teriakku sambil mendekati Fiska yang terbujur kaku. Aku memeluknya sambil menangis keras.

"Jangan tinggalkan, Abang," teriakku sambil terus memeluk Fiska.

"Sabar, ya, Mas. Ikhlaskan mbak Fiska agar dia pergi dengan tenang," ujar dokter sambil mengangkat tubuhku dari Fiska.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun