Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Mawar Merah untuk Fiska

8 April 2021   11:14 Diperbarui: 8 April 2021   11:25 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang itu suasana rumah sangat sepi. Penghuninya sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ayah sedang istirahat di kamar setelah membersihkan kebun belakang pagi tadi. Bunda sedang melanjutkan hobinya berkebun bunga. Mbok Nah mungkin masih menyelesaikan pekerjaannya. Andrea sendiri baru pulang dari studio musik

Andrea berjalan ke kamarnya. Latihan musik tadi cukup menguras tenaganya. Maklum dia memainkan drum sekaligus memberikan komando buat teman-temannya. Pak Hari yang biasa melatih band mereka sedang sakit sehingga mereka harus berlatih sendiri.

Gubrak! Suara benda jatuh terdengar dari kamar Fiska, adiknya. Andrea segera berlari ketika mendengar teriakan dari kamar Fiska. Andrea segera membuka pintu kamar adiknya. Dia melihat tubuh Fiska tergeletak di lantai kamar dengan posisi tertelungkup.

"Fiska!" teriak Andrea sambil mengangkat tubuh adiknya   ke kasur," Fiska, bangun, Dik. Ini abang!"

Andrea memeluk tubuh Fiska yang tak bergeming. Andrea menepuk-nepuk pipi Fiska agar tersadar. Namun tubuh Fiska tetap diam. Tangan dan badannya terasa dingin.

"Ayah! Bunda! Tolong Fiska!". teriakan Andrea menggema di seluruh rumah.

"Andrea! Ada apa?" suara teriakan ayah terdengar dari kamar sebelah.

"Fiska! Ada apa dengan Fiska, Abang?" teriakan bunda terdengar dari arah kebun. Bunda pasti berlari karena suara langkahnya terdengar sangat cepat.

 Kemudian ayah dan bunda muncul di pintu kamar Fiska.

"Fiska!" teriak ayah sambil mendekati Fiska yang sedang dipeluk Andrea.

"Ada yang terjadi dengan Fiska, Bang? Mengapa Fiska bisa ada di bawah?" tanya bunda sambil memeluk Fiska. Andrea melepaskan pelukannya dan membiarkan bunda menggantikannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun