Mohon tunggu...
Nidiyah Aini
Nidiyah Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA I PRODI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS I NIM 43223010002

Mata kuliah: Pendidikan Anti Korupsi Dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito S.E.,AK.,M.SI., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan penyebab kasus korupsi di indonesia pendekatan Robert klitgaard, dan Jack bologna

15 November 2024   19:30 Diperbarui: 21 November 2024   13:31 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

- Korupsi di Indonesia sering kali melibatkan jaringan yang luas dan terorganisasi, mencakup pejabat, swasta, dan oknum penegak hukum. Hal ini membuat pemberantasan korupsi menjadi lebih kompleks.

- Contoh: Kasus mafia peradilan menunjukkan bahwa korupsi tidak hanya terjadi di birokrasi, tetapi juga dalam sistem hukum itu sendiri.

3. Kurangnya Transparansi dan Akses Informasi

- Minimnya Pengawasan Publik: Masyarakat sering tidak memiliki akses yang cukup terhadap informasi terkait pengelolaan anggaran dan proses pengambilan keputusan. Ini mempersulit upaya untuk meminta pertanggungjawaban.

4. Ketergantungan pada Figur daripada Sistem

- Penegakan kebijakan antikorupsi sering kali bergantung pada individu atau lembaga tertentu (misalnya, KPK), bukan pada sistem yang berkelanjutan. Ketika figur atau lembaga ini dilemahkan, kebijakan antikorupsi ikut terpengaruh.

5. Kurangnya Komitmen Politik

- Dualitas Kepentingan: Banyak pejabat yang seolah mendukung pemberantasan korupsi di depan publik, tetapi sebenarnya melindungi kelompok atau jaringan yang diuntungkan oleh korupsi.

6. Budaya Toleransi terhadap Korupsi

- Norma Sosial yang Membiarkan Korupsi: Dalam beberapa kasus, masyarakat cenderung menganggap korupsi sebagai bagian dari "kehidupan sehari-hari," terutama dalam bentuk kecil seperti pungutan liar (pungli).

- Keterlibatan Publik yang Rendah: Masyarakat sering kali tidak memiliki kepercayaan pada sistem, sehingga enggan melaporkan kasus korupsi atau berpartisipasi aktif dalam pengawasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun