Mohon tunggu...
Nidaria Yusriyani
Nidaria Yusriyani Mohon Tunggu... Penulis - Pemula

@nidarysryni_

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mengapa Kita Dipisahkan?

2 Februari 2020   13:34 Diperbarui: 2 Februari 2020   19:08 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Heh Rasya! Malah bengong. Cepetan bukain!" Rasya terkejut. Ia segera berlari menuju mobilnya dan membukakan pintu mobilnya. Tasya mencoba membopong neneknya sendiri. Tapi ia tidak bisa. Rasya berlari mencoba membantu, dan akhirnya neneknya bisa mereka bawa pergi ke rumah sakit. 

Saat didalam mobil pun Tasya menangis. "Nenek harus bertahan ya nek. Kalau nenek pergi. Aku sama siapa disini." Rasya sangat sedih melihat keadaan saudari kembarnya.

Setelah sampai di rumah sakit. Rasya menelfon ibundanya 

"Ibu.. nenek sedang berada di rumah sakit bu. Ibu cepet datang ke rumah sakit yang di Bandung ya bu.."
"Apa?! Bagaimana bisa hal itu terjadi?! Kamu disana sama siapa nak?"
"Aku disini sama Tasya bu.."
Tuuutt.. sambungan ditutup oleh Rasya. Ia berusaha mencoba menenangkan Tasya. Lagi-lagi Rasya di dorong agar menjauh dari Tasya. 

"Ini semua gara-gara kamu Rasya! Rasa benci aku sama kamu bertambah seratus kali lipat. Kalau nenek tidak selamat. Aku hidup disini sama siapa?!" Tasya kembali berteriak kepada Rasya. Rasya menangis. Ia tidak tahu salahnya dimana. 

"Kenapa kamu terus-terusan menyalahkan aku Tasya! Aku tidak tahu bahwa aku punya saudari kembar.." Rasya kesal karena terus menerus di salahkan. Akhirnya ia juga membentak Tasya. Dari jauh ibunda mereka melihat pertengkaran tersebut lantas segera berlari menghampiri kedua anaknya. 

"Kalian jangan bertengkar ibu mohon.. ini semua salah ibu.." Ibunda mereka pun berlutut dihadapan mereka. Rasya terkejut lantas segera membangunkan ibundanya. Sedangkan Tasya bersikap tidak peduli. Dokter pun keluar dari ruang IGD.

"Bagaimana keadaan nenek saya dok?" Tasya segera menghampiri dokter tersebut. 

"Maaf.. tapi kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan nenek kamu." Hal itu adalah hal terakhir yang ingin Tasya dengar. Hari ini adalah hari dimana Tasya sangat terpukul. Tasya terduduk dilantai rumah sakit yang dingin. Ia menangis sejadi-jadinya. Kemudian Tasya pun tertawa. 

"Dokter pasti bercanda kan?" Tasya masih tertawa kemudian ia kembali menangis. Rasanya ia juga ingin menyusul neneknya. Ia tidak tahu harus hidup dengan siapa setelah ini.

"Tasya.. kamu jangan seperti ini sayang.. kamu bisa tinggal sama ibu, ayah, dan Raysa.." Ibundanya pun membangunkan Tasya. Kemudian Tasya memeluk ibunya. Sedangkan Rasya hanya diam terpaku di tempatnya. Entah apa yang ia harus lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun