Mohon tunggu...
Nidaria Yusriyani
Nidaria Yusriyani Mohon Tunggu... Penulis - Pemula

@nidarysryni_

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mengapa Kita Dipisahkan?

2 Februari 2020   13:34 Diperbarui: 2 Februari 2020   19:08 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Rasya. Kamu kesini sama siapa? Kamu ko ga bilang sama nenek sih sayang? Nenek simpan barang belanjaan nenek dulu ya ke dapur. Kamu tunggu dulu disini." Nenek Rasya segera masuk kedalam rumahnya. Rasya ingin masuk juga. Namun, suara pintu terkunci terdengar. Rasya tidak menyangka neneknya akan mengunci pintunya. 

"Maaf nenek lama ya Rasya. Ayo kita pergi jalan-jalan." Neneknya menarik lengan Rasya. Rasya melepaskan tangan neneknya dengan sedikit kasar. 

"Aku ingin pergi ke rumah nenek. Bukan untuk jalan-jalan di kota Bandung nek. Nenek Rasya mohon sama nenek. Jelaskan siapa itu Tasya nek." Rasya berlutut kepada neneknya. Ia memohon agar mendapat penjelasan dari neneknya. Rasya menangis. Neneknya terkejut melihat Rasya berlutut kepadanya. Ia membangunkan Rasya. Ia tidak tega melihatnya.

"Maafkan nenek Rasya." Neneknya menangis sebelum kemudian neneknya pingsan. Rasya terkejut. 

"Nenek!" Dari belakang terdengar seseorang terkejut juga seperti Rasya karena mendapati neneknya pingsan.

"Heh siapa kamu?! Apa yang kamu lakukan sama nenek aku?!" Tasya memarahi Rasya sebelum akhirnya Tasya melihat wajah Rasya. Betapa Tasya terkejut sekali melihat Rasya. Begitupun juga dengan Rasya. 

"Ras.. Rasya.. Kam.. Kamu ngapain disini! Pergi dari sini Rasya! Aku benci sekali sama kamu! Pergi!" Tasya berteriak marah kepada Rasya. Rasya sakit sekali dibentak seperti itu oleh Tasya. Rasya segera memeluk Tasya. Ia tak menyangka ternyata selama ini ia mempunyai saudari kembar. Namun, tanpa di sangka Tasya mendorong Rasya begitu keras dengan penuh emosi. Hingga akhirnya Rasya terjatuh.

"Aku udah bilang. Aku benci sekali sama kamu! Jangan pernah deket-deket sama aku! Kamu serakah Rasya! Kamu memiliki kehidupan yang aku inginkan! Kamu hidup enak sama ayah dan ibu. Sedangkan aku hidup disini dengan sangat menyedihkan. Aku pergi sekolah selalu menggunakan sepeda rusak. Dan kamu menggunakan mobil mewah! Kamu tau Rasya?! Di sekolahpun aku dibully. Aku sering di katai-katai anak yatim-piatu. Aku anak yang tidak di inginkan oleh ayah dan ibu. Aku benci sekali sama kamu.." Tasya membentak Rasya sambil menangis. Rasa sakit hati itu muncul kembali karena ia melihat Rasya. 

Rasya terkejut. Ia sedih sekali mendengar cerita Tasya. Bagaimana mungkin ia bisa hidup mewah, sedangkan Tasya disini hidup sederhana. Tanpa mereka sadari neneknya pun terbangun. 

"Tasya jangan memarahi adikmu seperti itu. Tolong kalian jangan bertengkar." Neneknya kembali pingsan. Rasya segera memeluk neneknya. Tasya mendorong jauh Rasya dari neneknya. 

"Biar aku aja! Cepet bukain pintu mobil kamu! Bawa nenek ke rumah sakit sekarang juga!" Tasya kembali membentak Rasya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun