Mohon tunggu...
Nidaria Yusriyani
Nidaria Yusriyani Mohon Tunggu... Penulis - Pemula

@nidarysryni_

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mengapa Kita Dipisahkan?

2 Februari 2020   13:34 Diperbarui: 2 Februari 2020   19:08 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ibu tadi nenek kesini. Nenek titip salam untuk ibu dan ayah." Ibunda Rasya tersenyum. Pasti ada Tasya disana. Ingin rasanya menyatukan mereka berdua. Namun, keadaan yang memaksa ia melakukan ini semua.

"Kenapa sih bu aku tidak boleh pergi ke rumah nenek. Aku ingin pergi ke rumah nenek ya. Tapi nanti, dan ibu harus mengizinkanku." Rasya mengucapkan hal itu sambil berlalu pergi. Meninggalkan ibunya yang tercengang.

"Pasya Surya Atmaja. Kamu akhirnya datang juga." Rasya memberikan senyuman terbaiknya.

"Ah iya maafkan aku. Tadi aku melihatmu di jalan. Tapi kenapa kamu sudah sampai disini." Pasya berkata dengan bingung. Ini aneh menurutnya.

"Maksud kamu apa Pasya. Aku dari tadi ada di rumah." Rasya terlihat bingung.

"Tadi aku lihat kamu dengan nenek-nenek. Lagi makan bubur di pinggir jalan. Dan mereka naik mobil sedan hitam berplat nomor F 9058 RAS. Aku kira itu nenek kamu. Tadinya aku mau nyamperin kamu. Tapi aku ingin memberi kejutan dan sampai di rumah kamu duluan Ras."
Penjelasan Pasya membuat Rasya terkejut. Seketika Rasya memegangi kepalanya. Hampir saja ia terjatuh. Kalau tidak ditahan oleh Pasya. 

"Ras kamu tidak apa-apa?" Pasya sangat khawatir. Ia menyesal telah menceritakan hal ini kepada Rasya.

"Itu mobil memang punya aku Pas. Mobil yang ditumpangi nenek aku. Dan penampilan orang yang tadi pagi kamu lihat bagaimana?" Rasya sudah duduk di sofa ruang tamunya. Ia melihat kedalam bola mata Pasya. Hal itu dilakukan supaya Pasya tidak berbohong kepadanya. 

Pasya terlihat canggung di pandangi seperti itu oleh Rasya. Ia menggaruk sedikit rambutnya yang tidak gatal sama sekali. "Penampilannya tomboy sekali. Apa kamu punya saudari kembar Ras?" 

TASYA

Hari senin pun datang. Tasya sangat malas sekali pergi sekolah. Ia menaiki sepedanya. Membayangkan bagaimana enaknya Rasya yang di antar jemput oleh sopirnya setiap hari. Ia tersenyum mengejek. "Rasya harus merasakan kesusahan seperti aku sekarang." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun