2.1.14 Boleh iri Hati karena llmu
"Tidak ada rasa iri hati yang diperbolehkan kecuali dalam dua perkara: seseorang yang diberiharta oleh Allah, lantas dia habiskan untuk kebenaran dan seorang yang diberi ilmu oleh Allah, lantas dia amalkan dan dia ajarkan kepada orang lain. "(HR Bukhari)
Perbuatan iri hati adalah perbuatan yang sangat terlarang. Rasulullah SAW melarang umatnya iri hati terhadap siapapun. Dalam satu kesempatan Rasulullah SAW bersabda;
"Jauhilah iri dengki, karena iri dengki itu akan memakan perbuatan-perbuatan baik sebagaimana api "memakan" kayu kering.
Namun demikian, ada dua jenis manusia yang boleh diirihati yaitu orang yang yang membelanjakan hartanya untuk kebenaran dan orang berilmu yang mengajarkan serta mengamalkan ilmunya. Iri dengki pada dasarnya adalah perasaan tidak senang atas nikmat yang diterima orang lain. Iri hati pada dasarnya bersifat pasif dan negatif sebab orang tersebut tidak melakukan apa-apa. Iri hati yang diperbolehkan adalah iri hati yang dapat memotivasi seseorang untuk melakukan kebaikan dan kebenaran. Misalnya, keirihatian terhadap orang yang membelanjakan hartanya dalam kebenaran dan orang yang berilmu. Keirihatian terhadap mereka da pat membuat si pelaku termotivasi untuk meningkatkan kedermawanannya dan menambah ilmu yang dimilikinya. Sebagai contoh, seorang pelajar yang iri melihat temannya yang selalu juara akan lebih giat lagi belajar agar bisa menyaingi temannya tersebut.
2.1.15 Amanah Lebih Penting daripada Ilmu
Jadikanlah aku bendaharawan negara (MeSir) Sesunggulhnya Aku adalah sangat Pemelihara lagi sangat berpengetahuan (QS. Yusuf |12]: 55)
Ayat di atas mendahulukan kata bafizh (pemelihara) daripada kata alim (sangat berpengetahuan.) Â Ini karena pemeliharaan amanah lebih penting daripada pengetahuan. Seseorang yang memelihara amanah dan tidak berpengetahuan akan terdorong untuk meraih pengetahuan yang belum dimilikinya. Sebaliknya, seseorang yang berpengetahuan tetapi tidak memiliki amanah, bisa jadi ia menggunakan pengetahuannya untuk mengkhianati amanah.
lni serupa dengan hrman Allah dalam surat Al-Baqarah {2]: 282 yang mendahulukan keadilan daripada pengetahuan. Hal ini disebabkan karena keadilan, di samping menuntut adanya pengetahuan bagi yang akan berlaku adil, juga karena seseorang yang adil tapi tidak mengetahui, keadilannya akan mendorong ia untuk belajar. Berbeda dengan yang mengetahui tetapi tidak adil. Ketika itu, pengetahuannya akan ia gunakan untuk menutupi ketidakadilannya. la akan mencari celah hukum untuk membenarkan penyelewengan dan menghindari sanksi.
2.2 ITQAN AND QUALITY FOKUS (ITQAN DAN FOKUS KUALITAS)
Apapun jenis organisasi atau usaha yang di geluti; rumah sakit, universitas, bank, asuransi, lembaga pemerintah, ataupun pabrik, persaingan sangat ketat. Organisasi tersebut bersaing untuk merebut konsumen, mahasiswa, pasien, sumber keuangan, dan sebagainya. Senjata yang paling ampuh untuk memenangkan persaingan hidup adalah kualitas.