Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada buku yang ingin kau baca, namun kau tak menemukannya, maka kaulah yang harus menulisnya!

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Emely, Srigala Dan Haool (Cerita fabel)

21 April 2024   14:30 Diperbarui: 21 April 2024   14:39 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar Konten Kreatror digital Ai

"Dengan meninggalkanmu di hutan?' Ahool angkat suara.

"Aku mohon, lakukan sesuatu..." ucap Emely sambil menangis.

Srigala melompat ke atas genting dan melolong dengan panjang, begitu pun dengan Ahool yang mengaum mengeluarkan suaranya yang khas.

Di saat mereka bersuara secara bersamaan, tiba-tiba jendela terbuka. Suara-suara binatang itu mengalihkan perhatiannya majikan Emely yang sedang meratapi hidunya sendiri di dalam kamar.

Sang majikan terkejut melihat Emely sedang duduk dan tersenyum menghadapnya.

"Emely?!" bukankah sudah kubuang di hutan?" tanyanya heran.

Dengan santai Emely mendekati sang majikan, bergelayut manja di kedua kaki tuannya. Ada kerinduan dari tatapan seekor kucing terhadap tuannya dan itu membuat hati sang tuan merasa tersentuh lalu memeluknya.

Sang tuan pun masuk kembali kedalam rumah, Emely berbalik melihat dua sahabatnya yang sudah menunggu.

"Terimakasih untuk bantuan kalian, majikanku tidak jadi bunuh diri," ucap Emely.

"Jagalah tuanmu baik-baik, kami akan kembali kehutan," ucap Srigala.

"Apakah aku tidak boleh ikut kalian lagi?" tanya Emely.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun