Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada buku yang ingin kau baca, namun kau tak menemukannya, maka kaulah yang harus menulisnya!

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Emely, Srigala Dan Haool (Cerita fabel)

21 April 2024   14:30 Diperbarui: 21 April 2024   14:39 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar Konten Kreatror digital Ai

"Ternyata mereka tidak sebuas yang aku bayangkan," batin Emely melihat kedua sahabat barunya.

Emely tidak dapat tertidur pulas di dalam hutan, bayangan-bayangan binatang buas masih menghantuinya. Hingga pagi tiba, kokok ayam hutan mulai terdengar. Perlahan cahaya mentari menerobos masuk, bak kilauan permata menempa titik embun di ujung dedaunan.

Keempat kaki kurus yang nyaris tanpa bulu, melangkah keluar dari goa kecil, ia melihat Srigala masih terlelap, semantara Ahool tidak di ketahui di mana keberadaannya.

Ia terus berjalan ke tempat di mana tuannya meninggalkan dia di hari itu, hati kecilnya masih berharap jika tuannya akan menjemputnya kembali.

Hingga matahari meninggi ia masih tetap terpaku di bawah pohon, pinggir hutan, di tengah keputus asaan, ia melihat mobil melintas, ya... mobil yang sangat ia kenal.

Ia berlari mengikuti mobil tersebut, namun sia-sia. Mobil itu melesat begitu cepat, ia pun kembali ke sarang Srigala.

"Dari mana saja kau?" tanya srigala.

"Aku baru saja melihat mobil tuanku, melaju kencang ke arah barat."

"Lantas apa yang akan kamu lakukan?" tanya Srigala.

"Aku ingin menyusulnya."

"Apakah rumah tuanmu dekat dari sini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun