Mereka pergi menuju Villa yang di tunjukan Emely, tidak berapa lama mereka tiba di depan gerbang Villa yang nampak sepi.
Emely berjalan mengendap, semua lampu ruangan rumah tersebut nampak gelap, hanya ada satu ruangan yang bercahaya.
"Itu tuanku!" seru Emely menoleh ke arah Srigala dan Ahool.
Ketiga herwan itu menempelkan telinganya di dinding jendela.
"Kini hidupku sudah hancur! Mungkin lebih baik aku mati...!" terdengar ucapan dari dalam ruangan.
"Apa yang akan dia lakukan?" bisik Emely.
"Sepertinya tuanmu sedang mengalami masalah dalam hidupnya," ucap Srigala.
"Dan sekarang dia ingin bunuh diri, lihatlah tali yang menggantung di hadapannya" lanjut Srigala.
"Lakukan sesuatau, aku tidak ingin dia mati." ucap Emely panik.
"Biarkan saja dia mati, bukankah dia sudah bersikap jahat terhadapmu?" papar Srigala.
"Tidak, aku sangat menyayanginya, semua yang dia lakukan tidak jahat, mungkin dia mau aku tetap hidup," bela Emely.