Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada buku yang ingin kau baca, namun kau tak menemukannya, maka kaulah yang harus menulisnya!

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Emely, Srigala Dan Haool (Cerita fabel)

21 April 2024   14:30 Diperbarui: 21 April 2024   14:39 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar Konten Kreatror digital Ai

"Teruslah melangkah kedepan, di sana ada goa kecil tempatku berteduh," ucap Srigala.

Emely melakukan perintah Srigala, perlahan ia berjalan menuju goa yang di maksud sahabat barunya.

Setibanya di goa kecil. Emely merebahkan tubuh. Ia kembali teringat perlakuan majikannya. Bersama dengan itu, Srigala melompat ke atas gundukan batu besar, duduk tegap dengan di topang kedua kaki depannya.

Tidak lama setelah itu, Srigala mengeluarkan lolongan panjang beberapa kali, hingga Emely terbangun dari tidurnya.

"Srigala, sudahlah! Lolonganmu membuatku takut," seru Emely seraya mendongakkan kepala ke arah Srigala.

Dengan sekali lompatan, Srigala turun dari gunungan batu yang cukup tinggi lalu berjalan mendekati Emely.

"Sudah mulai cerewet kau!" seru Srigala sambil berjalan melewati Emely.

"Hei...! Kau mau kemana?! Apakah kau akan meninggalkanku di sini?" seru, Emely.

"Aku akan mencari makanan untukmu! tunggulah disini," ujar Srigala.

Namun, Emely tetap ingin ikut, meski Srigala terus melarangnya. Karena kondisi hutan yang gelap dan banyak jalan yang terjal, Emely meyakinkan Srigala jika ia masih bisa berlalri dan melompat, meski tubuhnya kurus.

Srigala pun menyerah menghadapi Emely yang sedeikit cerewet, mereka berjalan bersama menyusuri hutan, menuju sungai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun