Memahami plot atau alur cerita dalam prosa fiksi yang dibaca.
Menghubungkan pokok-pokok pikiran yang satu dengan lainya yang disimpulkan dari satuan-satuan peristiwa yang terpapar dalam suatu cerita.
Menentukan sikap penyair terhadap pokok-pokok pikiran yang ditampilkannya.
Mengidentifikasi tujuan pengarang memaparkan ceritanya dengan bertolak dari satuan pokok pikiran serta sikap penyair terhadap pokok pikiran yang di tampilkannya.
Menafsirkan tema dalam cerita yang dibaca serta menyimpulkannya dalam satu dua kalimat yang diharapkan merupakan ide dasar cerita yang dipaparkan pengarangnya.
Alur atau Plot
Menurut Aminuddin (2014:83),  pengertian  alur dalam cerpen atau dalam karya fiksi pada umumnya adalah cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita. Istilah alur dalam hal ini sama dengan istilah plot maupun struktur cerita. Tahapan peristiwa yang menjalin suatu cerita bisa terbentuk dalam rangkaian peristiwa yang berbagai macam.Â
Loban (dalam Aminudin, 2014:84-85), Â menggambarkan gerak tahapan alur cerita seperti halnya gelombang. Gelombang itu berawal dari 1. Eksposisi, 2. Komplikasi atau intrik-intrik awal yang akan berkembang menjadi konflik hingga menjadi konflik, 3. Klimaks, 4. Relevasi atau penyingkatan tabir suatu problema, dan 5. Denouement atau penyelesaian yang membahagiakan, yang dibedakan dengan catastrophe, yakni penyelesaian yang menyedihkan dan solution, yakni penyelesaian yang masih bersifat terbuka karena pembaca sendirilah yang dipersilahkan menyelesaikan lewat daya imajinasi nya.
Tokoh dan PenokohanÂ
Peristiwa dalam karya fiksi seperti halnya peristiwa dalam kehidupan sehari-hari, selalu diemban oleh tokoh atau pelaku-pelaku tertentu. Pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita disebut dengan tokoh. Sedangkan cara pengarang menampilkan tokoh atau pelaku itu disebut dengan penokohan.
Para tokoh yang terdapat dalam suatu cerita memiliki peranan yang berbeda-beda. Seorang tokoh yang memiliki peranan penting dalam suatu cerita disebut dengan tokoh inti atau tokoh utama. Sedangkan tokoh yang memiliki peranan tidak penting karena pemunculannya hanya melengkapi, melayani, mendukung pelaku utama disebut tokoh tambahan atau tokoh pembantu.Â