Mohon tunggu...
Nazwa Alifia putri
Nazwa Alifia putri Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Diamante Albaran

13 Desember 2022   14:03 Diperbarui: 13 Desember 2022   14:21 1162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


mendengar itu membuat Jenderal tersenyum penuh kemenangan, setelah itu ia tegakkan tubuhnya sempurna lalu mengangkat dagunya dengan angkuh seraya berkata,

"Esok pagi lakukan lah peninjauan ke Planet Alderan! ada laporan yang masuk jika Planet tersebut terancam hancur, ada dua kemungkinan yg dapat menjadi penyebabnya, pertama karena Asteroid dan kedua karena penyerangan oleh Kaum Blackbon ataupun Bajak Laut. Namun firasat ku mengatakan, pilihan oleh sebab ke dua belah pihak itulah yang lebih memungkinkan dibanding Asteroid." Ucap panjang Jenderal dengan wajah yang serius menatap tajam pada Baran yang kini menatapnya dengan wajah terkejut,

"Alderan? Terancam? Rasanya tidak mungkin Tuan. Bukankah terdapat legenda yang mengatakan jika di sana memiliki penjaga disetiap generasi nya? Guaritor disana tidak akan membiarkan Planet nya hancur, lagi pun kekuatan mereka tidak bisa dianggap enteng.

Lalu untuk apa kita harus melindunginya? Kekuatan alam mereka lebih kuat dibanding makhluk semesta lain," Jelas Baran, ia hanya tak ingin dibebani dengan tugas yang konyol, ia tahu seperti apa Alderan. Meskipun belum pernah datang langsung tetapi banyak buku tua mengatakan bahwa Guaritor Alderan adalah satu-satu nya kekuatan yang tidak boleh dianggap enteng.

"Jangan konyol!! Meskipun begitu tugas kita sebagai Cyber tetap harus ada! Sekuat apa pun itu yang namanya wajib terlindungi tetap harus dilindungi! Buang jauh pemikiran bocah mu itu!! lagi pun jika ditinjau melalui teknologi, tingkat perlindungan Alderan mulai melemah, entah apa yang sedang terjadi disana, juga titik koordinat nya berubah..Alderan semakin menjauh, hal itu dapat berbahaya. 

Apa kau tahu? Kekuatan Alderan menjadi incaran makhluk-makhluk yg haus akan kuasa, mendapatkan jantung Alderan merupakan keberuntungan sekali seumur hidup, jika jantung Alderan sampai jatuh ke tangan yang salah, itu akan berakibat fatal! Maka dari itu aku menyuruh mu kesana. 

Tinjau lah Alderan periksa ada apa disana, dan pastikan kau menjaga jantung Alderan sampai semua dirasa aman jika kau dipanggil kembali. Bagaimana? Bersediakah kau Letnan?" Walaupun itu sebuah pertanyaan namun Baran yakin jika disana terdapat sebuat paksaan, lagi pun jika ia tolak ia akan tetap dipaksa untuk menyetujui.


"Haah.. Baiklah, besok saya akan kesana. Namun pastikan anda benar benar memanggil saya kembali jika semua sudah terkendali, Ayah!" Baran menggertak kesal pada Jenderal, sang Ayah.
"AHAHAHA..iya iyaa baik, semua akan dalam kendali, kau cukup melaksanakan tugas mu disana."
Gibran dan Lyo hanya memandang diam pemandangan yg ada dihadapan mereka,

drama Ayah dan Anak lagi, pikir mereka.

Baran menggerakkan kaki nya ke arah pintu untuk segera keluar dari ruangan yg sungguh tidak nyaman itu, ia segera pergi menuju Asrama nya, saat setelah tiba di kamar nya ia tidak menyadari jika seseorang telah ikut memasuki ruangan pribadinya. "Hei, kau tak apa? Mau ku temani ke sana? Jika kau mau, aku bisa mengajukan diri untuk menjadi Partner mu disana nanti, bagaimana?" Sungguh Gibran sangat jengkel melihat wajah rekan satu kamar nya itu, ditekuk masam dengan tatapan setajam silet, ya--meskipun Ekhem masih tetap tampan.


Ya, Ia mengakui wajah teman nya satu ini boleh dikatakan tampan, bagaimana tidak? postur tubuh yg ideal, kulit yang berwarna kuning langsat, bola mata yang berwarna silver serta dilengkapi dengan tatapan tajam miliknya, alis tebal mengukir sempurna disana, serta rambut hitam ke cokelatan.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun