Mohon tunggu...
MOH NUR NAWAWI
MOH NUR NAWAWI Mohon Tunggu... Penulis - Founder Surenesia dan Nawanesia

Seorang pecinta dunia maritim / Pelayan dan Pengabdi Masyarakat / suka menulis, bercerita dan berdiskusi / Hubungi saya di @nawawi_indonesia dan nawawisurenesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pengawasan Terintegrasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Indonesia

29 Januari 2025   13:08 Diperbarui: 31 Januari 2025   12:18 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

7. Reklamasi Pesisir

Reklamasi pesisir untuk tujuan pembangunan infrastruktur, seperti pembangunan pelabuhan, kawasan komersial, dan perumahan, telah menyebabkan kerusakan ekologis yang signifikan.

Reklamasi Teluk Jakarta, yang telah menjadi sorotan publik, misalnya, berpotensi mengubah ekosistem pesisir yang penting, merusak mangrove, dan menyebabkan sedimentasi yang mengancam kehidupan terumbu karang di sekitar pesisir.

Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 2022 mencatat bahwa sekitar 2.000 hektar lahan pesisir di Jakarta sudah mengalami reklamasi, sementara dampak ekologisnya, seperti hilangnya habitat mangrove dan penurunan kualitas air laut, sangat merugikan keberlanjutan ekosistem pesisir.

8. Perusakan Hutan Mangrove

Mangrove di Indonesia, yang memiliki peran penting dalam melindungi pesisir dari abrasi dan sebagai tempat berkembang biak bagi berbagai spesies laut, terus mengalami kerusakan.

Berdasarkan laporan WWF Indonesia 2023, sekitar 50.000 hektar mangrove hilang setiap tahunnya, terutama di Kalimantan dan Sumatra, akibat konversi lahan untuk tambak udang, perkebunan kelapa sawit, dan pembangunan infrastruktur.

Mangrove yang rusak menyebabkan hilangnya fungsi ekosistem penting yang menopang kehidupan pesisir dan meningkatkan kerentanan pesisir terhadap dampak perubahan iklim, seperti naiknya permukaan air laut.

9. Kekerasan Sosial dan Konflik Sumber Daya Alam

Konflik antara masyarakat lokal dan perusahaan yang mengeksploitasi sumber daya alam pesisir juga menjadi masalah yang semakin meningkat.

Di wilayah Sulawesi dan Papua, terdapat konflik antara masyarakat adat dan perusahaan tambak udang yang merusak lahan mereka, serta tidak memperhatikan hak-hak lokal atas sumber daya alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun