Salah satu model yang dapat diterapkan adalah pengelolaan berbasis ekowisata, di mana masyarakat pesisir dilibatkan dalam pengembangan wisata alam yang berkelanjutan, seperti penyelaman terumbu karang atau wisata observasi burung laut.
Dengan cara ini, mereka dapat memperoleh pendapatan yang lebih stabil tanpa harus merusak ekosistem pesisir.
 Keseimbangan Ekologi dan Ekonomi dalam Pengelolaan Pesisir
Mengelola pesisir dan pulau-pulau kecil bukan hanya soal melestarikan lingkungan, tetapi juga mengoptimalkan potensi ekonomi yang ada tanpa merusak ekosistem.
Oleh karena itu, pengelolaan berbasis keseimbangan ekologi dan ekonomi sangat penting untuk menciptakan keberlanjutan. Salah satu contoh konkret adalah dengan mengintegrasikan konservasi alam ke dalam kegiatan ekonomi masyarakat pesisir.
1. Pemanfaatan Sumber Daya Alam secara Berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam pesisir yang berkelanjutan, seperti penangkapan ikan secara selektif, budidaya perikanan yang ramah lingkungan, dan pemeliharaan terumbu karang, harus menjadi bagian dari kebijakan pengawasan yang lebih luas. Melalui pendekatan ini, masyarakat pesisir dapat memperoleh keuntungan ekonomi tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.
2. Pengembangan Ekowisata dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal
Ekowisata menawarkan solusi yang sangat baik untuk menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Dengan mengembangkan sektor ekowisata, pemerintah dan masyarakat dapat menjaga kelestarian pesisir dan pulau-pulau kecil, sekaligus memberikan peluang ekonomi yang lebih berkelanjutan bagi masyarakat lokal.
Pengelolaan wisata berbasis alam, seperti wisata bahari, dapat membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan daerah tanpa merusak lingkungan.
Pengawasan dan Pengendalian Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.