Mohon tunggu...
Salfadilla Nashwa Sulaeman
Salfadilla Nashwa Sulaeman Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

SMA NEGERI 2 MAGELANG

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dandelion

19 November 2020   17:08 Diperbarui: 19 November 2020   17:35 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Duh gue gamau ikut deh Jer, dihari yang sama, sama olimpiade itu, ada pameran galery, gue lebih tertarik itu dari pada olimpiade. Gue capek Jer, dari kelas 10 ikut olim terus, gue kali ini mau juga dong untuk didengar", aku menekankan kata 'Mau juga dong untuk didengar'

"Ven, gue ngerti, tapi bokap gimana? Pasti bokap Lo bakal udah tau tentang olim--"

"Ssstttt ssssttt, kalo Lo ga bilang ga bakal tau dia. Gue beneran cepek Jer lama-lama ikut olim terus. Lagian ni ya, gue yakin kok gue tu diciptakan untuk pinter, sesuai nama depan gue, Clemira, anak yang pandai. Ta--pi pandai dalam seni", Jawabku sedikit sombong.

"Kenapa ga dari awal bilang bokap si Ven kalo Lo lebih minat ke seni?" Tanya Jery, dengan muka yang benar-benar penasaran.

"Hey!, Anak kelas 10 SMA, yang jiwanya masih 11 12 sama anak SMP, yang terlihat masih kecil bukan remaja Dimata bokap gue itu lah yang buat gue ga berani meng-tidak-kan perintah bokap gue. Gue bisa mati waktu itu"

"Ribet banget si idup Lo Ven, udah kaya matematika. Udah tau ada yang gampang cari yang ribet. Kenapa milih 1 + 1 = 5 × 3 - 13 kalau ada 1 + 1 = 2. Logikanya nih ya dari matematika tadi, Lo sendiri bakal tau hasilnya. Iya, hasilnya, Lo pasti ga direstuin sama bokap Lo. Dan ujung-ujungnya Lo bakal nangis. Dan cuman nangis yang bisa Lo lakuin"

"Heh, ga ada yang ga mungkin ya! Kalau kata puisi Sapardi Joko Damono, sih—‘pada suatu hari nanti", jawabku sambil mengangkat tanganku.

Kringgggg... Bel tanda masuk kelas telah berbunyi. Tak terasa jika jam kelas ternyata menunjukkan pukul 14.30, saat nya untuk pulang.

"Ven, bareng gue aja. Gue juga mau ketemu sama nyokap Lo, dah lama gue ga ketemu", ajak Jery kepadaku.

"Iya deh, itung-itung irit uang juga lah, kang Adi ga bisa jemput hari ini. Lo sih selama liburan pulang ke Jogja, pasti Lo kangen tempe mendoan buatan nyokap gue kan?" Tanyaku sambil sedikit tersenyum.

"Oh ya tentu, ter-the best kalo itu mah", jawab Jery sambil menyodorkan helm bogo yang dia bawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun