Mohon tunggu...
Radian A
Radian A Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Belajar jadi manusia

Karena "bio harus diisi" maka ingin ku ceritakan tentangku kepadamu, namun nanti ... saat kita bersua di dalam kedai, bertemankan bergelas-gelas kopi. Akan ku isi bio-ku di hatimu, tanpa terkecuali, jujur dan apa-adanya. :p

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Gadis di Keremangan Malam

11 Maret 2020   19:07 Diperbarui: 11 Maret 2020   19:10 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadis di Keremangan Malam (gambar: pixabay.com)

Lydia yang nampaknya sudah tidak kuat minum hanya diam bersandar di punggung sofa, sesekali menjatuhkan kepalanya ke bahuku sembari mendongak memandang wajahku. "A ... A Rio nggak tertarik kepadaku?"

Aku membalas tatapan matanya. "Kenapa kamu seperti ini?"

"Maksudnya, A?"

"Tentang uang? Kebutuhan? Senang-senang?" tanyaku lebih sederhana.

"Karena aku menikmatinya," jawab Lydia enteng setengah tertawa. Tangannya nakal memegang dadaku.

Aku memberanikan diri balas memegang pahanya yang tidak berhalang apapun. Lembut dan hangat.

Lydia tersenyum dan sengaja membuka kedua kakinya lebar-lebar.

"Ayolah, Beb," sela Dadang yang tiba-tiba menjatuhkan tubuhnya di sampingku. "Cari tempat lain diluar."

Ulah Dadang mengagetkan kami. Lydia langsung memalingkan pandangan dan memasang raut wajah penuh kekecewaan namun Dadang seolah tak perduli. Di tariknya Lydia menuju ke lantai dansa, menghilang menyusul Arif dan Erica.

Alunan musik elektronik ini benar-benar membuatku cepat meninggi, antara sadar dan tidak sadar. Namun aku masih bisa melihat seorang gadis dengan rambut yang sebagian di cat pirang mencoba mendekatiku. Dressnya berwarna putih dengan aksen bunga-bunga di sebagian sisi depan, senada dengan lipstiknya yang berwarna merah menyala.

"Tidak apa-apa, dia teman saya," ujarku pada dua sekuriti yang berdiri tegap menjaga kursi VIP.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun