Mohon tunggu...
Radian A
Radian A Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Belajar jadi manusia

Karena "bio harus diisi" maka ingin ku ceritakan tentangku kepadamu, namun nanti ... saat kita bersua di dalam kedai, bertemankan bergelas-gelas kopi. Akan ku isi bio-ku di hatimu, tanpa terkecuali, jujur dan apa-adanya. :p

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Gadis di Keremangan Malam

11 Maret 2020   19:07 Diperbarui: 11 Maret 2020   19:10 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadis di Keremangan Malam (gambar: pixabay.com)

"Siapa namanya?" bisikku pada Lydia.

"Erica," jawabnya ketus sambil meletakkan tangannya di atas pahaku. "Kenapa A suka dia?"

Aku pun pura-pura tak perduli dengan tangannya, "Nggak, cuma nanya."

"UNTUK KESUKSESAN KITA!" Dadang berteriak lantang mengangkat gelasnya tinggi-tinggi.

Aku balas mengangkat gelas tinggi tinggi.
"Kesuksesan ...?" bisikku lirih.

###
Malam sebelumnya, aku baru tiba di kota Bandung. Seseorang memberikan sebuah rumah kos elit di daerah Padalarang sebagai tempat tinggalku sementara. Di dalam kamar itu terdapat ruang tamu, kamar yang cukup luas dengan kasur busa, kamar mandi dan sebuah dapur kecil.

"Seorang Ciwidey akan menemui kamu segera." Begitu sebuah tulisan yang tergeletak di atas ranjang. "Kalau kau butuh selimut, telepon nomor ini. 08 ..."
Aku berhenti membacanya. Malam itu, aku sedang tidak ingin bercinta. Aku hanya ingin mandi dan merebahkan badan.

Hampir tengah malam ketika suara ketukan pintu menggugah kesadaranku dari tidur di ruang tamu. "Siapa?"

"Ciwidey mas Bro." Terdengar suara dari luar.

Seorang lelaki bertubuh tegap, berdiri di balik pintu. Tanyanya terjulur untuk menyapa. Kuat dan kasar. Sebelah tangannya lain menenteng kantong plastik hitam.

"Aku datang membawa jamuan," ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun