Mohon tunggu...
Fernandho Satrianno
Fernandho Satrianno Mohon Tunggu... -

www.pondokmaya.com\r\nnandobase.wordpress.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Putra Sang Pemimpin

15 Oktober 2012   06:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:50 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Baiklah. Sebaiknya kau segera bersiap-siap. Ganti pakaianmu dengan yang lebih bersih. Aku tunggu di kereta kuda.”

Ali bergegas mengganti pakaian. Amir juga berganti pakaian, tetapi tidak buru-buru seperti Ali.

“Amir, kau jaga tempat usaha kita ini sementara aku menjenguk orangtua kita. Sudah beberapa bulan aku tidak bertemu mereka.”

“Baiklah Kak Ali. Salam buat Ayah dan Ibu.” jawab Amir sambil melepaskan jubah kotor-nya. Ali tertegun sejenak. Bekas luka cambukan di punggung Amir terlihat begitu jelas dan sepertinya tidak akan pernah bisa hilang. Ali menarik nafas panjang.

“Bagikan upah para pekerja secara adil, ya…. Aku pamit dulu. Assalamu Alaikum.” kata Ali sambil berjalan ke luar.

“Wa alaikum salam.”

*****

“Ibuu……” seru Ali saat melihat seorang wanita tua keluar dari dalam rumah. Ia segera mencium kedua pipi ibunya.

“Dengan siapa kau kemari, Nak?” tanya sang ibu yang masih keheranan melihat kereta kuda besar di depan rumahnya.

“Aku datang bersama Yang Mulia Ahmad.” jawab Ali.

“Assalamu Alaikum, Kakak. Aku ingin bertemu Kakak Karim. Apakah beliau ada?” tanya Ahmad kepada Ibunda Ali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun