Mohon tunggu...
Fernandho Satrianno
Fernandho Satrianno Mohon Tunggu... -

www.pondokmaya.com\r\nnandobase.wordpress.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Putra Sang Pemimpin

15 Oktober 2012   06:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:50 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Ini adalah hukum yang berlaku di negeri kita, Ali. Hukum ini berlaku untuk semua orang, termasuk kita.”

“Hahahaha…. Jika ayah kedapatan berjudi, tidak akan ada orang yang berani menghukum Ayah.” ejek Ali lagi.

“Ayah tidak akan pernah berjudi. Kau tahu itu!” bentak Karim.

“Apakah ibu tahu kalau Ayah telah menyiksa Amir?”

“Ibumu sedang sakit. Jangan kau ceritakan masalah ini padanya.”

Ali mendekati meja kerja ayahnya. “Kesalahan anak adalah kesalahan orangtuanya, Ayah. Seharusnya Ayah juga menerima hukuman.”

“Ayah juga merasakan sakit yang dirasakan Amir, Nak. Kau kira Ayah suka mencambuk anak sendiri? Tidak, Nak. Ayah tidak menyukainya. Batin Ayah sungguh terasa sakit.”

“Ayah bohong. Kalau Ayah tidak suka menyiksanya, Tidak mungkin Amir terluka separah itu. Tidak mungkin, Ayah!!”

“Ayah harus adil pada semua orang, Nak. Seorang pemimpin itu harus adil.”

Ali bergegas keluar. Lalu berhenti di depan pintu. “Aku akan memulai pemberontakan, Ayah. Aku akan memimpin pemberontakan untuk menjatuhkanmu.”

“Itu bukan tindakan yang bijak, Nak. Kau akan menyesalinya………”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun