Ali tidak mendengar kata-kata terakhir ayahnya. Ia sudah berlari menjauh.
*****
“Assalamu Alaikum, Yang Mulia.”
“Wa alaikum salam. Masuklah, Saudaraku.” jawab Karim. Sang ajudan masuk dan memberi hormat.
“Ada, apa?” Tanya Karim kepadanya.
“Penegak hukum sudah menangkap sejumlah orang yang meresahkan pedagang beberapa hari belakangan ini, Yang Mulia. Mereka menyebut diri sebagai kaum pemberontak yang ingin menggulingkan Yang Mulia.”
Wajah Karim memucat. “Apakah Ali ada di antara mereka?”
“Ali bin Karim adalah pemimpin mereka, Yang Mulia. Ia yang memerintahkan teman-temannya untuk merampas harta para pedagang…..”
Karim merasakan sekujur tubuhnya menjadi lemas. Keringat dingin membasahi kepala dan tengkuknya. “Apakah ia sudah dibawa ke pengadilan?” tanyanya lagi.
“Pengadilan menjatuhkan hukuman potong tangan untuknya, Yang Mulia.” Sekejap seluruh ruangan terasa gelap bagi Karim.
“Semua orang menginginkan Yang Mulia hadir sebelum eksekusi dilaksanakan.” lanjut sang ajudan.