Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Membaca Buku Membaca Realita Membaca Mereka

19 Agustus 2023   20:23 Diperbarui: 19 Agustus 2023   20:45 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mata Air Tuk Macan/Dokpri

"engko nek buko ning kulon wis ono sego karo pelas leh, ora usah masak, usah ngliwet" kata biyung.

"iyo yung, gampang nyong mono, banyu kali wae doyan, sing penting kanggo mbatalno puoso" jawab ku.

"hahaha, iyo engko madang njukut kulon wae" sahut biyung sambil membuka jaring penutup padi.

"ho'o wis mengko gampang" jawab ku sambil jalan lagi, dan sampai dilapangan voli.

Petani lain kami sekedar saling sapa dan basa-basi.

Pagi tadi bangun jam setengah empat, langsung beranjak ke kakus.

Tidak mandi, sekedar pipis dan berwudhu.

Kemudian aku minum air hangat, di thermos pas tinggal satu gelas gelas besar.

Sudah tidak panas, hangat tok dan langsung aku minum habiskan.

Lalu aku mengambil ceret kecil untuk merebus air lagi.

Aku gunakan api kecil dan aku tinggal ke kamar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun