Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Membaca Buku Membaca Realita Membaca Mereka

19 Agustus 2023   20:23 Diperbarui: 19 Agustus 2023   20:45 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mata Air Tuk Macan/Dokpri

Tapi nunggu beliau lego alias senggang waktunya.

Nanti bambu bisa minta ke warga, yang penting minimal ada tiga orang untuk mengerjakan.

Paling empat atau tiga bambu cukup, tapi panjang minimal enam meter.

PR kami lain waktu untuk membuat jembatan.

Sebenarnya jalan ini dahulu adalah jalan utama.

Jalan ini mati karena jalan utama dipindah ke selatan.

Tapi ini strategis banget sebenarnya, menghubungkan dukuh Wadas dan dukuh Jetis tepat depan SD Jetis.

Jalan habis tergerus oleh tanah samping sebelah jalan.

Sekarang tinggal lebar jalan kurang dari satu meter.

Yang masih lebar asli dua setengah meter cuma jalan off road tanjakan/turunan dekat gubuk tok.

Karena berbatu besar-besar jadi tidak dimakan oleh pemilik tanah sebelahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun