Mohon tunggu...
Mugi Rahayu
Mugi Rahayu Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga dan Wiraswasta

Hobi saya membaca dan menulis. Menuangkan isi pikiran kedalam bentuk tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Rumah Warisan Buyut

27 Oktober 2024   21:31 Diperbarui: 27 Oktober 2024   21:40 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Sabrina berlari ke pintu, tetapi saat dia berusaha membuka, pintu itu seolah terkunci dengan kekuatan yang tak terlihat. Dalam kepanikan, dia mendengar suara lembut, "Bantu aku..."

Sabrina terhuyung, merasakan ketakutan yang melanda. Dia menyadari, rumah ini tidak hanya menyimpan barang-barang lama; ada sesuatu yang lebih dalam---sebuah jiwa yang terperangkap.

Akhirnya, dengan segenap tenaga, Sabrina berhasil membuka pintu dan melarikan diri ke luar. Dia berdiri di halaman, napasnya terengah-engah. Suara tangisan itu kini menjadi hening, tetapi dia tahu, kehadiran itu masih ada di sekitar. Di bawah sinar bulan yang purnama, Sabrina menatap rumah itu dengan rasa takut dan penasaran. Dia bertekad untuk menemukan kebenaran---meski itu berarti menghadapi ketakutannya yang paling dalam.

Bab 3: Hantu dalam Mimpi

Setelah malam yang mencekam di ruang bawah tanah, Sabrina berusaha untuk tidur, tetapi tidurnya dipenuhi oleh mimpi buruk. Dalam mimpinya, dia melihat sosok wanita berpakaian putih, wajahnya tidak jelas, tetapi air mata mengalir di pipinya. Wanita itu seolah-olah terjebak dalam kesedihan yang mendalam, dan setiap kali Sabrina mencoba mendekat, wanita itu menghilang, digantikan oleh kegelapan yang pekat.

Ketika Sabrina terbangun, keringat dingin membasahi pelipisnya. Jam dinding berdentang satu kali, menunjukkan bahwa masih sangat pagi. Namun, rasa ketakutan yang mendalam menyelimuti dirinya. Dia merasa bahwa sesuatu yang jahat mengintainya di dalam rumah. Sabrina mengambil napas dalam-dalam dan berusaha menenangkan diri, tetapi ketegangan di dalam hatinya semakin menguat.

Malam berikutnya, Sabrina kembali mendengar suara bisikan, kali ini lebih kuat dan lebih jelas. "Bantu aku...," suara itu menggema di seluruh ruangan, membuatnya merinding.

Dengan berani, Sabrina beranjak dari tempat tidur dan mengumpulkan kebeSabrinaan untuk mencari tahu dari mana suara itu berasal. Ia meraih senter dan melangkah ke lorong yang gelap.

Di lorong itu, dia merasakan udara dingin yang menusuk, seolah-olah ada sesuatu yang mengawasinya dari bayang-bayang. Suara tangisan wanita itu kembali terdengar, kali ini semakin dekat. Sabrina melangkah pelan menuju ruang tamu, di mana cahaya bulan menembus jendela yang berdebu. Di sana, dia melihat bayangan samar bergerak di sudut ruangan.

"Siapa itu?" teriak Sabrina, suaranya pecah di kegelapan.

Namun, hanya hening yang menyambutnya. Sabrina merasakan jantungnya berdegup kencang. Dia tahu dia tidak sendirian. Saat dia berbalik untuk pergi, tiba-tiba, suara jeritan terdengar menggema di telinganya. Sabrina terhenti, terperangkap dalam ketakutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun