Lintang bergegas memacu mobilnya, dari kaca spion Lintang sempat melirik Rudi yang melambaikan tangan.
Lintang ingin segera menemui Sitha, meminta penjelasan apa maksud semua ini. Tapi benarkah Sitha terlibat dalam kejadian barusan? Jangan-jangan Sitha malah tidak tahu apa-apa, lalu kenapa tiba-tiba Rudi muncul dan mengungkapkan keinginan untuk menikahinya? Apakah laki-laki yang dimaksud Sitha adalah Rudi? Jika bukan lalu siapa? Dan skenario apa sebenarnya yang disiapkan kedua sahabatnya? Lintang menyugar kasar, ingin tahu jawabannya segera.
Menuju perjalanan ke rumah, Lintang mampir ke rumah Sitha, ia yakin Gischa juga ada di sana saat siang seperti ini. Dugaan Lintang tepat, kedua sahabatnya itu segera keluar menyambutnya begitu Lintang selesai memarkir mobilnya.
"Assalamualaikum," salam Lintang, berusaha  tersenyum, ia ingin sahabatnya mengira hatinya mulai riang. Gischa dan Sitha saling berpandangan, bahagia melihat senyum  di sudut bibir Lintang kembali melengkung sempurna.
"Wa'alaikumussalam," jawab Sitha dan Gischa serempak.
"Dari mana nih siang-siang panas gini?" tanya Sitha, sambil menyerahkan segelas jus jeruk.
"Tadi habis dari Bank," jawab Lintang.
"Tahu aja kalau aku harus," Lintang meneguk minumannya lahap.
"Ihhh..., haus atau rakus," goda Gischa.
"Dua-duanya," Lintang tersenyum kecut.
"Ada yang ingin aku sampaikan pada kalian."
Sitha dan Gischa saling mengedipkan mata, harap cemas sekaligus penasaran menerpa.