"Poltak! Sini!" Â Berta berteriak memanggil Poltak yang sedang mengamati perilaku teman-temannya berenang di danau.
Poltak mendekat, "Ada apa?"
"Itu rimbur rara. Tolong tangkaplah, Poltak." Berta menunjuk pada seekor rimbur rara, capung merah.
"Bah, tak maulah aku."
"Kenapalah? Bagus kalipun kulihat."
"Eh, janganlah. Nanti sakit hati pula kau."
"Ah, kenapa rupanya?"
"Si Rimbur Rara itu jahat, Berta. Â Tampilannya saja yang bagus. Perangainya, alamak, buruk kalipun. Punya pacar di mana-mana."
"Oh ..., begitu. Â Aku tak maulah."
Berta baru sadar. Â Si Rimbur Rara itu istilah orang Batak untuk lelaki atau perempuan yang punya pacar di mana-mana pada saat bersamaan. Tadi hinggap di sana, kini hinggap di sini, nanti hinggap di situ.
Seekor kumbang hitam hinggap pada bunga kuning hisik-hisik, orok-orok, Crolataria incana.Â