“Dari Kalimantan mas. Ya karena disini nyaman aja mas” jawabnya. Memang aku yakini kota ini benar-benar kota istimewa. Lain dari pada kota-kota lain di negeri ini.
“oya may, dari tadi kan kamu manggil aku “mas”. Mas boleh gak manggil maya “adek” biar lebih deket? Hehe :)” aku mulai ke topik baru yang sedikit agak menjurus.
Offline. Maya tiba-tiba offline.
Apa salah pertanyaanku tadi. Aku mungkin terlalu terburu-buru. Apa mungkin pertanyaanku sedikit memaksa?.
Ah, mungkin maya sedang kebelet buang air dan langsung ke kamar mandi. Ah tapi mana mungkin dia sampai offline. Atau mungkin saja maya sedang ada kerjaan lain yang harus segera di selesaikan. Ya mungkin saja. Kembali mencari pembenaran.
***
Kopi hitam di cafe ini sungguh nikmat. Ditambah alunan lagu-lagu jazz yang merupakan ciri khas dari cafe ini.
Damai dan tenang rasanya.
Pesan ku sampai hari ini belum di balas oleh maya. Sudah dua hari lamanya.
Dia mungkin sibuk dengan pekerjaan. Wajar dia baru masuk kerja. Oh iya aku bahkan sampai lupa bertanya tentang pekerjaanya.
Aku sampai sekarang masih belum cerita dengan anas dan heru tentang ini. Aku masih menunggu waktu yang tepat. Apalagi ini belum ada kejelasan yang pasti.