“Sekali-kali mainlah ke rumah Bagus!”
“Ya, kapan-kapan, Kek.”
“Kek, bagaimana kalau saya bantu untuk biaya rumah sakitnya?” tanya Bunda.
“Saya sangat berterima kasih, Bu.”
Bunda pergi ke kasir. Membayar semua tagihan. Bunda juga memberi uang untuk menebus obat. Kemudian Bunda mengajak Mocsya pulang. Selama perjalanan pulang, Mocsya hanya diam. Diam seribu seratus bahasa. Eh, tidak. Hanya seribu bahasa saja.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!