Muncul dari balik pintu. Seseorang. Seseorang yang sangat dikenal Sevi. Sevi hendak melangkah mundur seandainya tak ada Oca di belakangnya. Tapi karena Oca tepat ada di belakangnya, maka Sevi pun terpaku di tempat ia berdiri.
“Zakiiiii?” hanya itu yang keluar dari mulut Sevi.
“Seviiii?” hanya kata itu juga yang keluar dari mulut Zaki.
Keduanya mematung. Hingga Oca yang bingung. Oca hanya memelototi dua orang di hadapannya bergantian. Melihat Sevi yang melongo. Dan menyaksikan Zaki yang tak kalah melongonya.
“Ehem...!” Oca berdehem.
Baru keduanya menyadarkan diri.
“Kok kamu di sini, Zak?” tanya Sevi. Malu-malu. Seperti wajah temannya yang tertangkap sedang nyontek oleh guru pengawas.
“Justru aku yang harusnya bertanya, kok kamu ada di sini, Sev?” Zaki balik bertanya.
Akhirnya diceritakanlah tujuan Sevi hingga sampai di rumah yang ternyata rumah Zaki. Ketua OSIS di sekolah Sevi. Dan Zaki pun bercerita panjang lebar bahwa dirinya memang benar anaknya Tante Ros.
Tapi Sevi masih ragu untuk menyampaikan tujuan intinya. Sehingga Oca yang bicara.
“Kak Zaki, kami sebetulnya sedang mencari Tante Ros. Maksudnya ...”