Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sehabis Malam, Pagi Kan Menjelang

10 Juli 2015   17:18 Diperbarui: 10 Juli 2015   17:18 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

***

“Pertama kita ke mana, Kak?” tanya Oca.  Nafasnya terengah-engah.  Karena jalan kaki jauh sekali.  Baru pertama Oca merasakannya.  Dan memang capai juga.

“Ke rumah Tante Ros,” jawab Sevi yang juga terengah-engah.

“Ngapain, Kak?”

“Ya, bilang baik-baik.  Jangan mengganggu rumah tangga orang?”

“Kakak, tahu tempatnya?”

“Tahu dong.  Kakak kan juga seorang detektif.”

“Halah.”

Mereka berdua terus menyusuri jalan itu.  Tak ada ojek, sehingga mereka berdua berjalan kaki.  Untung jalanan tidak becek.  Walaupun tak ada ojek, tak masalah.

Sampai di depan rumah.  Rumah yang terlihat megah.  Sevi mencoba mencocokkan alamat yang ada di tangan dengan nomor rumah yang ada di depannya.  Cocok.  Berarti ini rumah Tante Ros.  Berdua memasuki halaman.

“Tok, tok, tok!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun