Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Masih Ada Asa Tersisa

9 Juli 2015   07:01 Diperbarui: 9 Juli 2015   07:01 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka pun segera ke rumah sakit.  Dijumpainya Ica yang terbaring.  Masih koma.  Sosok yang biasanya paling banyak berceloteh itu, kini diam.  Pucat wajahnya. 

"Bagaimana?" tanya Monika.

"Kaki Ica harus diamputasi," jawab Bagus.

"Dua-duanya?"

"Satu.  Yang sebelah kanan."

Ica yang sedikit siuman mendengar pembicaraan itu. Dan dunia ini seakan begitu kelam.  Ica menangis begitu keras.  Membanting dan memporak porandakan segalanya.

“Mati saja.  Aku ingin mati!” teriak Ica.

Sehingga dokter pun menyuntikkan penenang untuk menenangkan Ica.  Ica sudah mulai tenang.  Tapi hatinya belum bisa menerima kenyataan.  Kenyataan tak punya lagi sebelah kakinya.

***

"Ada teman kamu Nis," kata Mama Ica.

"Siapa?" tanya Ica.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun