"ada apa mas wisnu ? kesalahan seperti apa ? saya belum tahu apa apa."
"begini pak, dua hari yang lalu ada sebuah telpon untuk reservasi. dan saat itu mbak ida sedang dalam posisi istirahat, dan mbak carissa sedang ke kamar mandi. jadi saya berinisiatif untuk membantu menjawab panggilan itu dan mereservasikan di atas kertas untuk reservasi tersebut. tapi, saya melakukan kesalahan itu dengan ceroboh melupakan kertas yang berisi catatan data reservasi tamu tersebut. sehingga tamu tersebut marah besar karena tidak ada reservasi atas nama tamu tersebut." ucapku menjelaskan secara rinci.
"baiklah, saya akan bicarakan hal ini kepada supervisor department terkait terlebih dahulu. jika memang fatal, dengan sangat terpaksa perusahaan akan mengeluarkan Repriment untuk anda!"
"baik pak, terima kasih untuk waktunya. saya mohon diri pak,"
"sama-sama mas wisnu, terima kasih atas kerja samanya."
ya, hanya itu yang bisa saya lakukan untukmu sa. paling tidak, engkau tidak terlibat lebih jauh dengan masalah ini dan selesai. bukan aku tidak tahu apa maslahnya, tapi mencoba memastikan terlebih dahulu. apa Ida merasa cemburu melihatku dengan Carissa tempo hari ? atau….ah, sudahlah!!
Hal seperti inilah yang paling saya benci! hanya karena ego masing masing pribadi, semua jadi berimbas satu sama lain. termasuk dalam lingkup dunia kerja. mencari kesalahan orang lain hanya karena merasa tidak suka akan orang itu. sehingga, benar atau tidaknya sesuatu itu tergantung dari suka atau tidaknya kita dengan orang tersebut. kalau kita suka, sesalah apapun menjadi benar dan sebenar apapun bisa jadi salah kalau kita tidak menyukai orang itu. dan mungkin Ida menyalahkan Carissa karena dia tidak menyukainya. kenapa ? karena mungkin Ida tidak menyukai kedekatanku dengan Carissa. "Carissa, maafkan aku!"
Hari ini, saya harus menemui Ida. saya harus bicara dengan Ida.Â
"mas wisnu!" Ida memanggilku.
"hei, baru saja saya mau kerumahmu." ucapku.
"kita harus bicara!" ucapnya setengah membentak.