Suaranya pelan terkesan menekankan dalam kalimat itu
"Sekarang terserah apa pendapatmu. Setuju atau tidak itu urusanmu. Ingat aku hanya dokter bukan sulap."
Dr mugni melanjutkan kembali pekerjaannya di notebook itu dan menganggap ruangan itu kosong tanpa siapapun kecuali dia dan barang mati
Babak 4
Sepulang dari klinik Ibram bertambah dongkol.
Ibram           :"Kepalaku di-ger-ga-ji!?"                       Â
Suara ibram meledak. Matanya melotot sambil mondar mandir.Â
"Ah, dasar sial!. Sudah sinting barangkali dokter itu."
 Berteriak kembali
"Kalau hanya itu resepnya, untuk apa aku berkonsultasi segala? Toh pikiran seperti itu sudah lama terbayang olehku."
"Ah, dasar dokter. Dia hanya mampu menjelaskan apa yang sudah dipikirkan pasiennya."