Mohon tunggu...
MEIRISMAN HALAWA
MEIRISMAN HALAWA Mohon Tunggu... Guru - H sofona osara

Lahir di Gunungsitoli, 18 Mei 1979

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Eksperimen

12 November 2024   12:03 Diperbarui: 12 November 2024   12:06 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

I I I

 

Dokter Sanaro meletakkan telepon di tempatnya. Wajahnya begitu cerah setelah berbicara agak lama dengan putri sulungnya.  "Kita berhasil..!" Suaranya begitu bahagia. Zamasi, laki-laki muda yang ada di depannya ikut tersenyum. "Ini eksperimen luar biasa. Saya membayangkan akan banyak orang-orang yang kembali kepada keluarganya. Akan banyak penguasa yang akan mencintai rakyatnya. Dan bukankah hidup akan lebih indah jika semua orang saling mencintai..?"

 

" Tentu, Dokter..." ujar Zamasi mengiyakan. Tentu saja ia senang eksperimen mereka berhasil. Ia senang Dokter Sanaro mempercayainya dalam eksperimen yang ia lakukan. " Sekarang, seharusnya Dokter mulai memikirkan mempublikasikannya. Ini eksperimen  luar biasa. Kita akan merubah sejarah dunia dengan hasil ini."

 

"Jangan memikirkan itu lagi, Zamasi..." seru Sanaro dengan nada tak senang. "Kita sudah membicarakannya berkali-kali tentang itu. Ini bukan untuk kemasyuran nama. Bukan kekayaan yang jadi tujuan kita. Ini eksperimen kemanusiaan. Untuk sebuah cinta yang harus selalu bersatu. Untuk rasa kasih pada sesama."

 

" Tapi, Dokter..," suara Zamasi hati-hati. Ia tahu sudah berapa kali mereka membicarakan hal ini. Tapi ia yakin dokter Sanaro salah dengan pemikirannya " Pernahkah dokter membayangkan nama Anda akan mengisi lembar sejarah dengan tinta emas. Bayangkan ada seorang ilmuwan Indonesia yang berasal dari kota kecil Gunungsitoli yang tak terkenal, sejajar dengan Freud,  Kant, Newton atau malah para Nabi. Yang kita lakukan adalah pekerjaan, Tuhan. Malah mungkin kita telah memudahkan kerja, Tuhan."

 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun